Muhammad Novriadi Alfatih

Welcome to my home. You are welcome in here, because we are family.

Jumat, 25 Juli 2014

How to make Great Motivation Letter

Halo semua...:)

Udah lama nih ga nongol disini, maklum setelah muter-muter keliling Jawa terus pulang ke Lampung dan langsung belajar bisnis pakan ternak kecil-kecilan jadi agak susah ada waktu lagi buat nulis. Kali ini kita bakal ngomongin motivation letter. Apa sih motivation letter itu? Motivation letter merupakan sebuah tulisan sepanjang kurang lebih 1 halaman yang biasanya menjadi salah satu syarat “wajib” yang harus kita sertakan untuk mendaftarkan diri baik ke tempat kita akan bekerja maupun ke program beasiswa Pascasarjana dari universitas yang ingin kita masuki. Nah kali ini Fatih mau bahas sedikit "tips and tricks" dalam membuat motivation letter. Ok, I will not beat arround the bush, lets check it out!
http://if.its.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/beasiswa.png
My Future, Indonesian's Future!




Motivation letter atau yang biasa juga disebut dengan Statement of Purpose/Letter of Intent ini kurang lebih akan berisikan hal-hal di bawah ini:
  • Siapa kita.
  • Apa latar belakang pendidikan kita.
  • Apa saja pengalaman yang kita miliki yang berkaitan dengan bidang studi yang akan kita masuki.
  • Kenapa kita ingin melanjutkan studi kita ke universitas/kampus yang kita daftar tersebut.
  • Apa saja mata kuliah yang ada di dalam program studi tersebut yang menguntungkan untuk kita.
  • Apa yang akan kita lakukan setelah kita selesai menyelesaikan studi kita tersebut.
·         Tips Penulisan Motivation Letter #1 – Tata Bahasa
·         Salah satu yang harus kita perhatikan di dalam menulis motivation letter adalah tata bahasa. Yang perlu kita ingat di sini adalah merupakan sebuah hal yang penting bagi kita untuk membuat motivation letter kita rapih tanpa ada kesalahan tata bahasa sedikit pun. Kenapa motivation letter ini sebaiknya tidak mengandung kesalahan tata bahasa? Hal ini dikarenakan kemampuan berbahasa dan komunikasi merupakan salah satu hal yang biasanya dinilai pada saat penguji membaca motivation letter kita. Jadi, pastikan motivation letter yang kita tulis bebas dari kesalahan-kesalahan gramatik yang sekecil apa pun.

·         Tips Penulisan Motivation Letter #2 – Pemilihan Kata dan Budaya Malu-Malu
·         Salah satu budaya yang paling menonjol dari sebagian orang Indonesia adalah budaya malu-malu. Sebagian dari kita malu untuk membanggakan apa yang menjadi keahlian kita. Hm, tidak membanggakan kemampuan kita sebenarnya merupakan hal yang baik (terutama di dunia nyata). Akan tetapi, ada baiknya bagi kita untuk sekali ini saja menanggalkan hal tersebut (pada saat pembuatan motivation letter). Jangan pernah malu untuk “membanggakan” diri sendiri di dalam motivation letter yang kita tulis!

·    Kenapa demikian? Mari kita posisikan diri kita sebagai seorang penguji yang bertugas untuk menyaring kandidat yang akan masuk di sebuah universitas. Bayangkan kita duduk di sebuah ruangan, dengan segunung dokumen dari ratusan (atau mungkin ribuan) orang yang mendaftar ke program studi yang kita tangani. Di depan kita ada sebuah meja tua yang berdebu dan berderit karena tuanya tempat dokumen-dokumen tersebut ditumpuk. Sudah mulai terasa kah bagaimana penatnya?

·         Sekarang perlu diperhatikan bahwasanya kita bukan seorang pengangguran yang menyediakan super banyak waktu luang untuk menghubungi satu per satu kandidat (setidaknya di fase awal seleksi). Kita hanyalah seorang biasa yang “terjebak” di antara belantara dokumen milik kandidat kampus kita, dan harus memilah-milah dokumen yang ada di depan kita tanpa pernah sekali pun bertemu dengan para kandidat. Kira-kira kandidat mana saja yang akan kita pilih dari sekian banyak kandidat tersebut? Para kandidat yang menuliskan semua prestasi yang mereka miliki kah (tentunya yang berhubungan)? Atau para kandidat yang tidak menuliskan prestasi dan kemampuannya? Jelas yang pertama bukan?

·         Sekali lagi, ini bukan masalah pelajaran Kewarganegaraan yang menekankan para manusia untuk rendah hati. Penulisan motivation letter bukan merupakan lomba untuk menilai siapa yang paling baik budinya, akan tetapi perlombaan untuk “menjual” diri sendiri ke pihak penguji (dalam hal ini pihak universitas/kampus). Jadi pastikan kita mencantumkan semua prestasi yang berhubungan dengan program yang ingin kita masuki. Ingat! Sang penguji tidak akan tahu siapa kita kalau tidak kita tulis. Mereka bukan paranormal atau cenayang! hhahaha.....:D

Ini ada contoh motivation letter dalam Bahasa Indonesia yang mengantarkan saya ke salah satu beasiswa:


Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia masih belum optimal. Lemahnya pengetahuan dalam pemanfaatan serta kurangnya fasilitas yang memadai untuk memaksimalkan upaya tersebut menjadi salah satu masalah terbesar dari pengembangan potensi laut yang ada. Hal ini menandakan bahwa memang Indonesia masih membutuhkan banyak ahli kelautan yang akan memberi peran dalam menemukan solusi teknik dan metode yang maju dan ramah lingkungan dalam pemanfaatan, pengelolaan serta pengembangan potensi laut.  Dari sisi konservasi juga turut membutuhkan perhatian yang tidak ala kadarnya. Sebagai pengguna sumberdaya, manusia selayaknya memikirkan keberlangsungan sumberdaya di masa yang akan datang. Penggunaan metode yang tidak ramah lingkungan seperti bom ikan, pukat, dan racun membuat kerusakan alam yang secara pasti akan menurunkan daya dukung lingkungan dan pada akhirnya akan membuat berkurangnya sumber daya alam itu sendiri. Saya meneliti keragaman terumbu karang di perairan Cagar Alam Laut Krakatau sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana. Indonesia sebagaimana yang kita ketahui sebagai negara kepulauan dengan luas laut yang luas memiliki potensi untuk memanfaatkan sumberdaya tersebut lebih jauh dan maju. Satu potensi besar yang siap dieksplorasi dari perairan Indonesia adalah pemanfaatan hewan laut seperti sponge sebagai penghasil senyawa anti kanker.

Saat ini kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/ perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan dalam pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu pembentukan tumor. Berbagai macam percobaan (bahkan sampai jutaan) telah dilakukan untuk mempelajari karakteristika suatu kanker dengan menggunakan hewan percobaan seperti tikus, mencit, anjing, domba, bahkan organisme bersel tunggal, dll.

Sejauh ini, telah banyak penelitian yang menemukan senyawa anti kanker golongan flavonoid yang di ekstraksi dari hewan laut seperti sponge. Senyawa tersebut terbukti mampu menjadi anti oksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Ini tentu belumlah cukup. Kita masih membutuhkan sumber-sumber lain dari laut untuk menghasilkan senyawa metabolit lain yang diekslpoitasi dari laut. Di lain sisi kita haruslah pula menemukan solusi bagaimana pengeksploitasian sumber daya alam yang bersifat konservasi.
Dalam rencana studi ini saya memiliki keyakinan yang kuat dapat menemukan suatu senyawa baru dari hewan atau tumbuhan laut yang berguna dalam melawan sel kanker. Tidak hanya menemukan isolatnya namun juga sekuensing DNA pengkode senyawa tersebut sehingga harapannya adalah mampu mensintesis senyawa tersebut melalui rekayasa genetik atau bioteknologi. Melalui cara ini kita mampu menghasilkan senyawa yang dibutuhkan tanpa harus mengekspoitasi secara masif dan merusak ekosistem.
Dalam upaya mencapai hasil tersebut, saya berencana mengambil program pendidikan magister bioteknologi yang dirancang dengan beban akademik minimal 36 SKS di Institut Teknologi Bandung, untuk diselesaikan dalam waktu 4 semester (2 tahun). Beban akademik normal pada setiap semester yang akan saya tempuh berkisar antara 9 SKS hingga 12 SKS, sehingga keseluruhan program dapat saya tempuh dalam waktu kurang dari 4 semester.

Setelah menyelesaikan studi maka saya bertekad untuk aktif berkontribusi di bidang yang saya geluti. Dengan bercita-cita sebagai seorang dosen maka saya berharap dapat berkontribusi mencerdaskan anak bangsa dan di saat yang sama saya ingin terlibat dalam forum peneliti dan konservasi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya sehingga mampu berbaur dan mengaplikasikan ilmu sesuai dengan tridarma pendidikan.
Sebagai penutup saya ingin menegaskan kembali bahwa melalui program beasiswa ini saya yakin dengan  akan mampu membuat saya menjadi lebih baik tidak hanya secara akademis namun juga mental dan berguna bagi bangsa ini di masa yang akan datang.


Untuk yang berbahasa Inggris bisa dilihat disini:

 

Nah, itu dia sedikit info tentang bagaimana membuat motivation letter, semoga artikel ini bisa membantu. wish you luck guys, best regard, Alfatih Novriadi...^^

Motivation letter

My name is Alfatih Novriadi, and I am applying for the AMINEF Scholarship. Presently, I am a fresh graduate from Bachelor’s degree in Biology science Lampung University with 3.8 GPA, When I was in my university I also took many conservation activities to enhance my education outside the classroom. I constantly strived for excellence and was committed to making my time as an undergraduate as productive and beneficial as possible.

A well-rounded student, my interests span across curriculum and culture. I’ve thirsted for knowledge since childhood, and when I finally reached high school, my craving was further whetted. I finished fifth grade in the Kotabumi before moving to Bandar Lampung. There, in my parent’s homeland, I completed the next 4 years of my education. Attending college liberated me and allowed me to not only explore a wider array of subjects, including laboratories, natures and corals, but also explore myself. I grew into a strong man, questioning the status quo and doing all I can to change devastation in environment I find. My development in final project was aided by the Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

My personal achievements exceed beyond school, however. I work roughly 30 hours a week, spread liberally over incredible job in Pare-Indonesia. The occupation is as an english teacher for Global English Course. I’ve learned to work with others through this experience and it has shaped me into a responsible adult and also enhance my course with various people I meet. Also, I grabbed Japanese Language for extending my ability.

My another activity is as head tutor Lampung Dive Center. I am responsible not only for tutoring developmental marine conservation but also supervise the day-to-day operations of the center. I monitor scheduling and budget, organize and lead meetings, plan
and execute workshops, and overall keep the diving center running smoothly for the benefit of tourist and conservation fee. Currently, I’m also voluntarily involved in planning Earth Hour Annual program with my co-workers, manager and director from WWF United Nation in Jakarta.


Behind my achievements is a strong desire to learn. I hope to complete my Master’s degree over the next year and attend Doctoral so I can one day return the favor many professors bestowed on me and teach at a college level. Philosophy has taught me to evaluate life and my experience. It’s through that that I hope to become an instrumental member of society, using all of my energies to bring about constructive change and create a path to the “good life,” not only for myself but also for others. 

I would like to thank you in advance for considering my application.