Udah lama nih ga nongol disini, maklum setelah muter-muter keliling Jawa terus pulang ke Lampung dan langsung belajar bisnis pakan ternak kecil-kecilan jadi agak susah ada waktu lagi buat nulis. Kali ini kita bakal ngomongin motivation letter. Apa sih motivation letter itu? Motivation letter merupakan sebuah tulisan sepanjang kurang lebih 1 halaman yang biasanya menjadi salah satu syarat “wajib” yang harus kita sertakan untuk mendaftarkan diri baik ke tempat kita akan bekerja maupun ke program beasiswa Pascasarjana dari universitas yang ingin kita masuki. Nah kali ini Fatih mau bahas sedikit "tips and tricks" dalam membuat motivation letter. Ok, I will not beat arround the bush, lets check it out!
My Future, Indonesian's Future! |
Motivation letter atau yang biasa juga
disebut dengan Statement of Purpose/Letter of Intent ini
kurang lebih akan berisikan hal-hal di bawah ini:
- Siapa kita.
- Apa latar belakang pendidikan kita.
- Apa saja pengalaman yang kita miliki yang berkaitan dengan bidang studi yang akan kita masuki.
- Kenapa kita ingin melanjutkan studi kita ke universitas/kampus yang kita daftar tersebut.
- Apa saja mata kuliah yang ada di dalam program studi tersebut yang menguntungkan untuk kita.
- Apa yang akan kita lakukan setelah kita selesai menyelesaikan studi kita tersebut.
·
Tips Penulisan Motivation Letter #1 – Tata Bahasa
·
Salah satu
yang harus kita perhatikan di dalam menulis motivation letter adalah
tata bahasa. Yang perlu kita ingat di sini adalah merupakan sebuah hal yang
penting bagi kita untuk membuat motivation letter kita rapih
tanpa ada kesalahan tata bahasa sedikit pun. Kenapa motivation letter ini
sebaiknya tidak mengandung kesalahan tata bahasa? Hal ini dikarenakan kemampuan
berbahasa dan komunikasi merupakan salah satu hal yang biasanya dinilai pada
saat penguji membaca motivation letter kita. Jadi,
pastikan motivation letter yang kita tulis bebas dari
kesalahan-kesalahan gramatik yang sekecil apa pun.
·
Tips Penulisan Motivation Letter #2 – Pemilihan Kata dan
Budaya Malu-Malu
·
Salah satu
budaya yang paling menonjol dari sebagian orang Indonesia adalah budaya
malu-malu. Sebagian dari kita malu untuk membanggakan apa yang menjadi keahlian
kita. Hm, tidak membanggakan kemampuan kita sebenarnya merupakan hal yang baik
(terutama di dunia nyata). Akan tetapi, ada baiknya bagi kita untuk sekali ini
saja menanggalkan hal tersebut (pada saat pembuatan motivation letter).
Jangan pernah malu untuk “membanggakan” diri sendiri di dalam motivation
letter yang kita tulis!
· Kenapa
demikian? Mari kita posisikan diri kita sebagai seorang penguji yang bertugas
untuk menyaring kandidat yang akan masuk di sebuah universitas. Bayangkan kita
duduk di sebuah ruangan, dengan segunung dokumen dari ratusan (atau mungkin
ribuan) orang yang mendaftar ke program studi yang kita tangani. Di depan kita
ada sebuah meja tua yang berdebu dan berderit
karena tuanya tempat dokumen-dokumen tersebut ditumpuk. Sudah
mulai terasa kah bagaimana penatnya?
·
Sekarang
perlu diperhatikan bahwasanya kita bukan seorang pengangguran yang menyediakan
super banyak waktu luang untuk menghubungi satu per satu kandidat (setidaknya
di fase awal seleksi). Kita hanyalah seorang biasa yang “terjebak” di antara
belantara dokumen milik kandidat kampus kita, dan harus memilah-milah dokumen
yang ada di depan kita tanpa pernah sekali pun bertemu dengan para kandidat.
Kira-kira kandidat mana saja yang akan kita pilih dari sekian banyak kandidat
tersebut? Para kandidat yang menuliskan semua prestasi yang mereka miliki kah
(tentunya yang berhubungan)? Atau para kandidat yang tidak menuliskan prestasi
dan kemampuannya? Jelas yang pertama bukan?
·
Sekali lagi,
ini bukan masalah pelajaran Kewarganegaraan yang menekankan para manusia untuk
rendah hati. Penulisan motivation letter bukan merupakan lomba
untuk menilai siapa yang paling baik budinya, akan tetapi perlombaan untuk
“menjual” diri sendiri ke pihak penguji (dalam hal ini pihak
universitas/kampus). Jadi pastikan kita mencantumkan semua prestasi yang
berhubungan dengan program yang ingin kita masuki. Ingat! Sang penguji tidak
akan tahu siapa kita kalau tidak kita tulis. Mereka bukan paranormal atau
cenayang! hhahaha.....:D
Ini ada contoh motivation letter dalam Bahasa Indonesia yang mengantarkan saya ke salah satu beasiswa:
Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya
alam Indonesia masih belum optimal. Lemahnya pengetahuan dalam pemanfaatan
serta kurangnya fasilitas yang memadai untuk memaksimalkan upaya tersebut
menjadi salah satu masalah terbesar dari pengembangan potensi laut yang ada.
Hal ini menandakan bahwa memang Indonesia masih membutuhkan banyak ahli
kelautan yang akan memberi peran dalam menemukan solusi teknik dan metode yang
maju dan ramah lingkungan dalam pemanfaatan, pengelolaan serta pengembangan
potensi laut. Dari sisi konservasi juga
turut membutuhkan perhatian yang tidak ala kadarnya. Sebagai pengguna
sumberdaya, manusia selayaknya memikirkan keberlangsungan sumberdaya di masa
yang akan datang. Penggunaan metode yang tidak ramah lingkungan seperti bom
ikan, pukat, dan racun membuat kerusakan alam yang secara pasti akan menurunkan
daya dukung lingkungan dan pada akhirnya akan membuat berkurangnya sumber daya
alam itu sendiri. Saya meneliti keragaman terumbu karang di perairan Cagar Alam
Laut Krakatau sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana. Indonesia sebagaimana
yang kita ketahui sebagai negara kepulauan dengan luas laut yang luas memiliki
potensi untuk memanfaatkan sumberdaya tersebut lebih jauh dan maju. Satu
potensi besar yang siap dieksplorasi dari perairan Indonesia adalah pemanfaatan
hewan laut seperti sponge sebagai penghasil senyawa anti kanker.
Saat ini kanker merupakan masalah paling
utama dalam bidang kedokteran dan merupakan salah satu dari 10 penyebab
kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa
mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain.
Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/ perubahan genetik dan
tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker
(karsinogenesis) merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan
karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan
dalam pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan
genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen
penekan tumor yang dapat memicu pembentukan tumor. Berbagai macam percobaan
(bahkan sampai jutaan) telah dilakukan untuk mempelajari karakteristika suatu
kanker dengan menggunakan hewan percobaan seperti tikus, mencit, anjing, domba,
bahkan organisme bersel tunggal, dll.
Sejauh ini, telah banyak penelitian yang
menemukan senyawa anti kanker golongan flavonoid yang di ekstraksi dari hewan
laut seperti sponge. Senyawa tersebut terbukti mampu menjadi anti oksidan yang
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Ini tentu belumlah cukup. Kita masih
membutuhkan sumber-sumber lain dari laut untuk menghasilkan senyawa metabolit
lain yang diekslpoitasi dari laut. Di lain sisi kita haruslah pula menemukan
solusi bagaimana pengeksploitasian sumber daya alam yang bersifat konservasi.
Dalam rencana studi ini saya memiliki
keyakinan yang kuat dapat menemukan suatu senyawa baru dari hewan atau tumbuhan
laut yang berguna dalam melawan sel kanker. Tidak hanya menemukan isolatnya
namun juga sekuensing DNA pengkode senyawa tersebut sehingga harapannya adalah
mampu mensintesis senyawa tersebut melalui rekayasa genetik atau bioteknologi.
Melalui cara ini kita mampu menghasilkan senyawa yang dibutuhkan tanpa harus
mengekspoitasi secara masif dan merusak ekosistem.
Dalam upaya mencapai hasil
tersebut, saya berencana mengambil program pendidikan magister
bioteknologi yang dirancang dengan beban akademik minimal 36 SKS di
Institut Teknologi Bandung, untuk diselesaikan dalam waktu 4 semester (2 tahun). Beban
akademik normal pada setiap semester yang akan saya tempuh berkisar antara 9
SKS hingga 12 SKS, sehingga keseluruhan program dapat saya tempuh dalam waktu
kurang dari 4 semester.
Setelah menyelesaikan studi maka saya bertekad
untuk aktif berkontribusi di
bidang yang saya geluti. Dengan bercita-cita sebagai seorang dosen maka saya
berharap dapat berkontribusi mencerdaskan anak bangsa dan di saat yang sama
saya ingin terlibat dalam forum peneliti dan konservasi yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya
sehingga mampu berbaur dan mengaplikasikan ilmu sesuai dengan tridarma
pendidikan.
Sebagai penutup saya ingin menegaskan
kembali bahwa melalui program beasiswa ini saya yakin dengan akan mampu membuat saya menjadi lebih baik
tidak hanya secara akademis namun juga mental dan berguna bagi bangsa ini di
masa yang akan datang.
Untuk yang berbahasa Inggris bisa dilihat disini:
Nah, itu dia sedikit info tentang bagaimana membuat motivation letter, semoga artikel ini bisa membantu. wish you luck guys, best regard, Alfatih Novriadi...^^