Muhammad Novriadi Alfatih

Welcome to my home. You are welcome in here, because we are family.

Minggu, 14 April 2013

KAMPANYAE 60+ EARTH HOUR KEDIRI DI GLOBAL ENGLISH KEDIRI.

Ini Aksiku! Mana Aksimu?





Rabu (10/3) seluruh keluarga besar member Global English Course Kediri berkumpul di Jl. Brawijaya Tulungrejo, Pare, Kediri. Mereka berkumpul untuk mendengarkan presentasi dari team volunteer  Earth Hour Kediri. Tim ini disambut hangat oleh Mr. Toto dan seluruh staff Global English. Acara yang membahas tentang isu perubahan iklim tersebut berlangsung edukatif dan dirasa cukup merangsang hasrat untuk berkonservasi dan peduli terhadap segala isu global dari perubahan iklim yang berdampak terhadap masa depan bumi.

Acara ini berlangsung selama 2 jam dimulai pukul 19.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA. Dimulai dengan penampilan dari salah satu tim yang akrab dengan panggilan “Bang Gimbal” untuk menyanyikan sebuah lagu yang bertema kerusakan alam dan diikuti dengan penyampaian materi. Materi presentasi berisikan tentang latar belakang diadakannya program 60+, dimulai dari sejarah, alasan, target, hingga solusi yang diajukan oleh program tersebut. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemadaman listrik di Kantor salah satu lembaga kursus terbesar di Kampung Inggris tersebut selama 1 jam sesuai dengan tagline yaitu 60 menit untuk bumi, ini aksiku! Mana aksimu?

Program ini diprakarsai oleh salah satu organisasi PBB yang bernama WWF (World Wild Fund) dan dimulai pertama kali pada tanggal 31 Maret 2007 di kota Sydney, Australia dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.  kegiatan tersebut terus berlangsung setiap tahun dan semakin banyak kota di dunia yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setiap kota memiliki volunteer seperti halnya kota Kediri yang juga memiliki tim relawan yang dengan luar biasa gigih menjalankan program kerjanya.

Dari paparan presentasi tersebut disampaikan pula tentang pembinaan volunteer, seperti Kumbang dan lain-lain. Imbauan dan slogan yang bernafas konservasi juga digalakkan oleh tiap volunteer di setiap daerah, seperti Indonesia yang 10 Kotanya telah berpartisipasi dalam program ini serempak pada 23 Maret tahun 2013. Masing-masing kota memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan program ini disamping pemadaman lampu selama 60 menit di Ikon kota, Kantor pemerintahan, Swasta, dan lain-lain yang memang pemadaman lampu selama 1 jam menjadi acara pokok, mereka juga melakukan acara tambahan seperti Banda aceh melakukan penyelaman di KM 0, Jakarta memadamkan lampu di Ikon Kota yaitu Monas dan lain sebagainya.Kota- kota tersebut antara lain Jakarta, Aceh, Bandung, Bogor, Semarang, Pontianak,Bali, Jogjakarta, Kediri, dan Surabaya.


Tentu saja harapannya adalah jangka panjang berefek pada gaya hidup masyarakat. Diharapkan kesadaran public tidak hanya pada hari itu namun akan berlanjut terus. Oleh sebab itu kampanye  publik untuk menjadikan gaya hidup konservasi seperti diet kantong plastik, membawa botol minum sendiri, mengurangi berkendaraan bermotor, dan gaya hidup konservasi lainnya. Di Kediri sendiri setiap hari Sabtu mereka mengadakan bersepada ria dan berkumpul di alun-laun.




Salah satu kampanye yang paling populer yaitu  “If You Will, I Will”. Dimana seseorang akan melakukan sesuatu yang ganjil JIKA ia berhasil mengajak orang lain untuk berkonservasi. Contoh saja, Aril Noah akan melakukan show dengan kostum panda JIKA ada yang menanam pohon sebanyak seribu batang. Kampanye ini juga didukung oleh banyak public figure lain seperti Andy. F. Noya dan lain-lain. Telah banyak pihak yang dilibatkan dan mendukung program dari organisai berlambang panda tersebut. Pemerintahan, Swasta, Sekolah dan Universitas, LSM, Organisasi Pecinta Alam, dan Komunitas.



1 Jam Untuk Bumi
Menjelang akhir acara ada sesi Tanya jawab yang cukup interaktif. Dialog Tanya jawab membahas tentang emisi CO2 hingga terumbu karang. Selanjutnya diadakan pula sesi foto dan video untuk menyampaikan dukungan pada kegiatan ini. Dari acara ini diharapkan akan ada kota yang terpanggil untuk berpartisipasi dan dapat mencontoh kota-kota yang sudah lebih dulu mendukung kegiatan positif ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar